Waspada! Menopause Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Nyeri Sendi Pada Wanita

September 26, 2022 | 3 minutes read

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan nyeri sendi pada wanita, salah satunya adalah saat usia menuju menopause. Pada usia ini, tulang menjadi lebih lemah karena ketidakseimbangan hormon. Suplementasi kalsium harian sangat dianjurkan. Makanan yang kita konsumsi sehari-hari tidak dapat benar-benar memenuhi kebutuhan kalsium.

Nyeri sendi memengaruhi banyak orang seiring bertambahnya usia dan juga umum terjadi pada wanita menopause. Sakit, kaku dan bengkak di sekitar sendi dan terkadang terasa panas adalah gejala khas nyeri sendi menopause. Gejalanya mungkin lebih buruk di pagi hari, namun membaik seiring berjalannya hari.

Sendi yang mengalami benturan tinggi seperti pinggul dan lutut cenderung paling terpengaruh oleh apa yang disebut ‘artritis menopause’ ini. Tangan dan jari juga dapat terpengaruh. Olahraga berdampak tinggi seperti joging dapat memperburuk masalah, meskipun hal ini biasanya berkurang dengan istirahat.

Pengertian Menopause

Menopause adalah proses bertahap pada wanita yang terjadi ketika fungsi ovarium berhenti. Ini didefinisikan sebagai tidak adanya periode menstruasi selama setahun. Itu tidak terjadi dalam semalam. Menopause dapat terjadi pada awal 30-an atau akhir 60-an, tetapi usia rata-rata menopause adalah 50 tahun. Ini adalah akhir dari siklus menstruasi dan kesuburan wanita

Penyebab Menopause

Estrogen dan progesteron adalah dua hormon yang dibuat ovarium. Hormon-hormon ini mengontrol menstruasi dan ovulasi. Ketika ovarium tidak lagi mampu melepaskan sel telur setiap bulan, maka menstruasi berhenti, yang pada gilirannya menyebabkan menopause. Ini adalah bagian normal dari penuaan pada wanita yang kerap terjadi setelah usia 40 tahun.

Gejala Umum Menopause

Gejala umum menopause termasuk muka memerah dan keringat malam, dan juga dapat menyebabkan sendi bengkak dan nyeri. Dehidrasi juga dapat memperburuk nyeri sendi karena penumpukan asam urat yang dapat menyebabkan peradangan pada persendian Anda.

Tidak seperti banyak tanda-tanda menopause yang lain, nyeri sendi mungkin tidak berkurang karena kadar hormon menurun setelah menopause, jadi penting untuk membuat pilihan gaya hidup yang sehat mulai sekarang dan tetap mempertahankannya.

Hubungan Antara Menopause Dengan Nyeri Sendi

Hormon estrogen memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan sendi dan tulang. Hormon estrogen bekerja dengan meminimalkan pembengkakan di sekitar sendi. Saat Anda mencapai menopause, kadar estrogen dalam tubuh mulai turun dan peradangan meningkat yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan serta radang sendi yang terkait dengan menopause.

Radang sendi pada menopause ini dapat mengakibatkan nyeri di bagian lutut, bahu, leher, siku maupun tangan. Cedera sendi lama dapat mulai kembali terasa sakit. Seiring waktu, Anda mungkin mulai merasakan bahwa area tersebut terasa lebih menyakitkan dari sebelumnya.

Manfaat Olaharaga Saat Menopause

  • Olahraga membantu menjaga tulang dan jaringan tulang rawan cukup kuat dan dengan demikian mengurangi kemungkinan terkena osteoporosis.
  • Olahraga meningkatkan detak jantung dan pernapasan dan dengan demikian mengurangi risiko serangan jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.
  • Olahraga membantu dalam pencegahan artritis dengan menjaga sendi bergerak. Ini membantu menjaga otot-otot yang mengelilingi persendian tetap kuat.

Solusi Pengobatan Nyeri Sendi Saat Menopause

Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita Asia mengalami lebih banyak rasa sakit dan nyeri pada sendi selama menopause daripada gejala muka memerah. Terapi hormon yang tepat dapat meredakan sebagian besar gejala menopause. Namun, seperti yang dilaporkan The Daily Telegraph, terungkap bahwa wanita yang menggunakan terapi penggantian hormon 1,5 kali lebih mungkin membutuhkan penggantian lutut karena radang sendi daripada wanita yang tidak pernah menggunakan terapi penggantian hormon.

Maka dari itu, penting untuk menghilangkan makanan inflamasi seperti gula dan karbohidrat olahan untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri. Sertakan lebih banyak tahu dan kedelai dalam diet Anda. Ambil diet kaya kalsium. Lebih banyak buah seperti stroberi, apel, tomat, pir, anggur, jeruk, jeruk bali dan sayuran harus dimasukkan dalam diet. Kacang harus sering dimasukkan. Makanan tinggi lemak dan gula tinggi harus dihindari. Makanan pedas tidak boleh dimasukkan dalam diet Anda.

Untuk mengurangi gejalanya, Anda bisa mencoba kompres dengan air hangat, analgesik dan mengistirahatkan sendi. Konsultasikan dengan dokter dan ceritakan masalahnya dengan jelas dan rinci. Anda juga bisa mencoba konsumsi suplemen yang tinggi kolagen untuk meregenerasi jaringan tulang lunak yang rusak pada bantalan sendi seperti YUSITU.