Terungkap! Inilah Alasan Mengapa Wanita Cenderung Lebih Berisiko Alami Nyeri Lutut Dibanding Pria

September 26, 2022 | 2 minutes read

Artritis atau radang sendi lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria. Faktanya, wanita dua sampai delapan kali lebih mungkin dibandingkan pria untuk memiliki beberapa jenis masalah lutut seperti robekan ACL (anterior cruciate ligament). ACL adalah ligamen (pita jaringan elastis yang kuat yang menghubungkan tulang ke tulang) yang menstabilkan lutut.

Data dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mengungkapkan bahwa satu dari empat wanita didiagnosa mengalami artritis, jumlah ini lebih banyak bila dibandingkan dengan pria yang hanya satu dari lima kasus.

Mengapa kebanyakan terjadi pada wanita? Perbedaan tersebut diduga terkait dengan bentuk tubuh wanita yang berbeda dengan pria. Misalnya panggul wanita yang lebih lebar, otot wanita cenderung lebih elastis dan faktor hormonal yang juga memengaruhi elastisitas otot wanita.

Salah satu penyebab utamanya ialah hormon pada wanita. Ini karena hormon memengaruhi sistem imun, di mana penyakit autoimun seperti rematik dan lupus merupakan sebagian besar penyebab artritis yang terjadi pada wanita.

Wanita diberkati oleh hormon yang disebut estrogen, yang bahkan mencegah serangan jantung. Mulai dari pubertas hingga menopause mereka memiliki pasokan estrogen. Biasanya menopause mencapai usia 45-50 tahun. Dalam beberapa hal, menopause dapat terjadi lebih awal dan bisa juga tertunda. Setelah menopause, aksi hormon berhenti. Sehingga menyebabkan beberapa perubahan fisiologis seperti ketidakseimbangan hormon yang dapat menyebabkan nyeri sendi.

Wanita yang sudah menopause kerap mengalami ketidakseimbangan hormon ini. Hormon estrogen dan progesteron yang awalnya seimbang menjadi terganggu, mengakibatkan sel-sel persendian mengalami gangguan. Hal ini juga bertanggung jawab untuk kondisi osteoporosis atau pengeroposan pada tulang dan ligamen menjadi kendur yang ditandai dengan penurunan kadar kalsium dan fosfor dalam tulang. Ini menyebabkan melemahnya sistem rangka.

Ini adalah usia yang sama di mana penumpukan lemak terjadi sangat banyak. Artinya orang tersebut akan menjadi gemuk. Untuk wanita, lebih banyak timbunan lemak terjadi di daerah pinggang. Lebih berat berarti lebih banyak tekanan pada anggota badan, terutama pada tulang paha.

Dalam tubuh manusia, sendi penopang beban utama adalah sendi lutut. Jadi, dapat disimpulkan dalam beberapa poin singkat menjadi:

Tidak ada estrogen → Osteoporosis → Sendi lemah → Berat badan bertambah → Nyeri sendi lutut

Biasanya wanita bekerja di dapur berjam-jam, itu pun dalam posisi berdiri. Ini akan memengaruhi sendi lutut dengan buruk. Kemudian pada usia menopause atau hanya satu atau dua tahun sebelum itu, gejala akan mulai muncul.

Untuk mencegah cedera, berolahragalah dengan tepat dan berhati-hati saat melakukan kegiatan sehari-hari. Istirahat yang cukup dan konsumsi makanan bergizi agar kesehatan tulang dan sendi tetap terjaga.